Tak kalah hati yang sedang bersedih ini tak mampu mengungkapkan kata-kata kembali, hanya sebuah ekspresi diam tak berkata bahkan tak bisa lagi bersuara. Mungkin inilah yang dinamakan kesepian yang mendalam, tapi entahlah tuhan akan membawa perasaan ini kemana, aku hanya bisa berpasrah diri menanti keajaiban tuhan yang akan di perlihatkan.
Tapi bagaimana dengan hati ini yang hampa tak terisi seperti lubang besar di tengah-tengah gurun pasir, ada namun tak berasa, hadir namun seperti menghilang, hidup namun sebenarnya sudah mati.
Biarlah hati yang sepi ini berbicara banyak akan kehidupannya.
Aku tak bisa memaksa hati untuk selalu berkata jujur dan berkata yang sebenarnya , karena itu sangat sulit bahkan tak akan mampu untuk mengungkapkannya. Sekali hati mampu mengungkapkannya itu akan mengorbankan rasa perih yang amat sangat dalam dan menyakitkan.
Itulah kesepian yang mendalam yang banyak dirasakan oleh perasaan, tapi entahlah aku mampu melawatinya atau tidak.? Hanya waktu dan usaha yang bisa menjawab semua itu. Aku sebagai makhluk yang kesepian hanya bisa mengharapkan keinginan yang belum tentu bisa terwujudkan.
Tapi aku yakin akan harapan yang di janjikan oleh tuhan kepada seluruh manusia yang tetap berharap kepadanya, akulah orang itu yang tak pernah merasa putus asa akan harapanku yang tak jelas arahnya kemana. Caci makian orang akan kediaman sikapku membuat tanda tanya besar yang selalu di permasalahkan. Bagaimana bisa aku mampu melewati pelik kehidupan ini, jika tak ada yang mampu memahami kesepian hati yang mendalam ini.
Aku tau tuhan punya jawaban atas doa-doa yang selalu aku lantunkan kepada-Nya, entah kapan jawaban itu akan hadir dan dapat aku rasakan oleh manusia yang kesepian ini. Aku tak pernah berharap banyak akan keinginanku untuk dapat melewati ini semua. Aku bukan orang pesimis yang tak memiliki semangat hidup dan berjuang. Bahkan sesekali aku bisa menjadi sebuah api yang mampu membumihanguskan sesuatu di depanku, tapi aku juga bisa menjadi sebuah butiran air yang mampu menyejukan hati yang panas seperti api itu.
baca juga cerpen lainnya : Pejuang Sunyi ; Perjalanan Menggapai Cahaya Cinta-Nya
Bagaimana hidup ini akan berarti jikalau aku tak bisa mengharapkan sesuatu yang aku inginkan tercapai. Rasanya ingin menyerah dan berserah kepadanya, tapi lagi-lagi aku bukan makhluk lemah yang hanya menumpang hidup di Bumi-Nya. Aku juga harus bisa membuatnya merasa bangga akan usaha dan kerja kerasku yang masih tetap berusaha untuk hidup di tempat-Nya.
Tuhan Sebaik-baiknya Cinta
Aku hanya bisa melihatmu dan memperhatikanmu dari jauh, tanpa kamu harus tau akulah orang yang selalu mengingatmu dan selalu mendo’akan kebagaiaanmu tanpa kamu sadari itu, mengalah demi kamu adalah sebuah cara untuk selalu mempertahankan hubungan yang perih ini,tanpa kamu tau dan tanpa kamu sadari rasanya sangat amat me nyakitkan.
Bahkan kamu tak ingin sedetikpun berada dalam posisi dimana aku merasakan hal itu. Akan tetapi mencintaimu adalah suatu anugrah terindah dalam hidupku dan belum tentu orang lain merasakan itu. Bersamamu adalah hal paling bodoh dalam bayanganku, bukan karena kamu tak pantas untuk ku, tapi hatiku yang tak kuat menahan perih cinta besarmu.
Jodoh itu rahasia Tuhan.
Sekuat mana kita setia, sehebat mana kita selalu merancang, selama mana kita menunggu, sekeras apapun kita bersabar, sejujur bagaimana kita selalu menerimanya, jika Tuhan telah menentukan bahwa kita bukan dengan dirinya. Kita tidak akan pernah bisa bersamanya, karena Tuhan tidak akan pernah salah menempatkan tulang rusuk kepada pemiliknya yang tepat.
Maafkan aku karena aku tak sanggup menahan luka lebih lama, namun hati ini tak akan pernah bisa berbohong karena kamulah sebaik-baiknya cinta. Sebuah kenangan yang terukir tentang kita berdua, aku bisa merasakan sebuah kebahagiaan yang indah darimu, tapi sekali lagi kamu mengecewakanku dengan caramu mencintaiku yang tak sama dengan caraku mencintaimu.
Namun terkadang orang-orang baru akan terlihat lebih menarik, lebih baru, lebih lucu, dan membuatku lebih bersemangat, tapi aku sadar mereka belum tentu lebih baik darimu.
Dan untuk kesekian kalinya karena mencintaimu, aku mengenal dari sebuah harapan dan aku berussaha belajar ikhlas dari sebuah kebersamaan. Walaupun akan menjadi sebuah kenangan, mungkin ini jalan yang tepat untuk bisa mencintaimu dengan cara yang indah ini. Sedih memang karena aku adalah orang yang selalu salah dalam penglihatanmu, aku selalu mengalah demi sebuah perjuangan yang dinamakan cinta.
Entah cinta yang seperti apa yang saat ini aku rindukan, dan entah dari siapa aku mengharapakan hal itu. Biarkan Tuhan yang menjawab lewat keajaibannya, dan aku hanya bisa mengharapakan semua itu bisa membahagiakan ku.
Tuhan banyak mengajarkan arti dari sebuah kesabaran yang tak ada batasannya, namun terkadang manusia yang salah mengartikannya.
*Oleh : Irfan Maulana (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Tangerang).