PKPH UNMA Banten Kunjungi Petani Porang di Pandeglang

petani porang pandeglang

Modernis.co, Pandeglang – Direktur Pusat Kajian Produk Halal (PKPH) Universitas Mathla’ul Anwar  Banten Hadi Susilo, S.Si., M.Si melakukan kunjungan ke petani di Wirasinga Kecamatan Mekarjaya Pandeglang Banten yang berhasil membudidayakan tanaman porang.

Porang yang memiliki nama ilmiah ‘Amorphophallus muelleri’ yang memiliki kandungan senyawa bernama Konjac glucomannan (KGM) yang diperkaya oleh sejumlah zat penting seperti karbohidrat, serat, dan zat lainnya yang bersifat antidiabetes, antioksidan, antiinflamasi hingga mampu menurunkan berat badan.

Hadi Susilo, S.Si., M.Si selaku Direktur PKPH UNMA Banten menyatakan Glukomanan pada  umbi Porang memiliki  manfaat  dalam  bidang  industri  yaitu dapat digunakan sebagai bahan perekat kertas,  bahan pengisi (filler)  untuk  pembuatan  tablet  (obat),  pengikat  mineral  yang  tersuspensi  secara  koloidal  serta  sebagai  penjernih  air  minum, pada Senin (27/04/20).

Struktur  kimia Glukomanan mirip  dengan  selulosa sehingga   dapat  digunakan  dalam  pembuatan  seluloid, bahan  peledak,  isolasi  listrik, bahan negatif film, bahan toilet, kosmetik dan bahan pemadat  dalam  media kultur jaringan.

Secara nilai ekonomis, tepung porang di pasaran dihargai Rp 200.000 sampai 250.000 per kilogram, setelah dimurnikan menjadi tepung glukoma harga jualnya mencapi 900.000 sampai Rp 1.500.000 perkilogram. Sementara itu, pemurnian 90 persen mencapai harga Rp.3.000.000,- per kilogram”.

Melalui pengembangan umbi porang diharapkan akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat didaerah, pungkas Hadi.

Firman Rezaldi,S.Si., M.Biotek selaku Dosen Fakultas Sains, Farmasi dan Kesehatan (FSFK) UNMA Banten menyatakan bahwa potensi porang yang sangat luar biasa akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat apabila di umbi porang budidayakan dan di olah. Apalagi bila dilakukan penelitian, pengembangan dan perekayasaan tanaman porang.

Entis, Petani dari Desa Sukacai Wirasinga Kecamatan Mekarjaya Pandeglang mengungkapkan, umbi porang segar saat ini dihargai Rp. 10.000-13.000/Kg dan lebih mahal lagi jika sudah dalam bentuk chips (red irisan tipis) kering sebesar Rp. 55.000-65.000/Kg. Katak porang juga bernilai tinggi. Harganya mencapai Rp 170.000 per kilogram.

“Hal itu karena katak tidak banyak diproduksi dan bisa dijadikan bibit tanaman porang. Selain cukup menguntungkan, budidaya tanaman porang juga relatif mudah dan terjangkau,” tutupnya (AS).

editor
editor

salam hangat

Related posts

Leave a Comment