Modernis.co, Jakarta – Demokrasi Indonesia tengah menghadapi tantangan serius. Meski pemilu berjalan rutin dan partisipasi elektoral tetap tinggi, substansi demokrasi justru kian menipis. Lembaga negara kehilangan daya kritisnya, partai politik terjebak dalam logika transaksional, dan masyarakat sipil mulai kehilangan kekuatan moral untuk menahan arus kooptasi kekuasaan. Di tengah situasi itu, nama Buya Ahmad Syafii Maarif kembali menggema bukan karena ia hadir secara fisik, melainkan karena warisan moral-politiknya terasa semakin relevan. Sosok ini, yang dikenal sebagai cendekiawan Muslim, negarawan, dan mantan Ketua Umum Muhammadiyah, telah lama menegaskan bahwa politik tanpa etika…
Baca Selengkapnya