Modernis.co, Jakarta – Walaupun kebebasan telah diperluas di banyak bidang, termasuk institusi pendidikan, sikap intoleran dan radikalisme tetap menjadi masalah di Indonesia. Institusi pendidikan yang seharusnya steril atau bersih dari pandangan radikal, sekarang rentan sekali terpapar radikalisme. Pemahaman radikalisme tidak hanya menyusup di kalangan kelompok garis keras, akan tetapi telah masuk ke sejumlah sekolah dan kampus. Karakteristik umat Islam di Indonesia yang sebelumnya dikenal moderat, ramah, toleran dan terbuka, kini berubah menjadi konservatif, pemarah, tertutup, dan intoleran, tidak terkecuali di kalangan mahasiswa (Fealy, 2006; Hadiz, 2008, Kikue, 2014). Merujuk dari…
Baca SelengkapnyaTag: radikalisme
Rawan Disusupi Paham Ekstremisme, Cangkir Opini: Perempuan Harus Berwawasan Wasathiyah
Modernis.co, Malang – Cangkir Opini bersama organisasi perempuan Malang Raya (Nasyiatul Aisyiah, Korps Immawati, dan Perempuan Merah) mengadakan kegiatan bertajuk Mengulas Fenomena: Korelasi Gender dan Islam Wasatiyah di Lelenggahan Warung Tani Panjava, Malang pada Minggu, (21/8/2022). Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menciptakan kondusifitas di Malang Raya di tengah maraknya isu radikalisme yang mencuat dalam beberapa waktu lalu. Menurut Ketua Pengawas Cangkir Opini, Randi Satrizal L, kegiatan ini mengundang beberapa organisasi perempuan yang kerap mengkampanyekan perempuan dan radikalisme. “Kegiatan ini mengundang organisasi perempuan karena perempuan rawan untuk disusupi paham-paham ekstremisme…
Baca SelengkapnyaAyo Mengajar dan Peace Generation Berkolaborasi Cegah Radikalisme
Modernis.co, Jakarta – Ayo Mengajar Indonesia (AMI) dan Peace Generation melakukan kolaborasi dalam upaya mencegah Radikalisme dan Terorisme masuk dalam Dunia Pendidikan, seperti terungkap dalam Dialog Publik Peace Edu yang mengambil tema “Pendidikan Toleransi, Bentengi Radikalisasi” via Hybrid pertemuan fisik dan Virtual, pada Rabu (8/6/2022). “Dengan adanya dialog publik ini kita bersepakat bahwa pendidikan toleransi tidak sekedar ngomong tentang toleransi, tapi pendidikan toleransi harus diamalkan dan dirasakan” Kata Adi Raharjo saat memberikan sambutan, Hotel Shakti Bandung. Munculnya kelompok Khilafatul Muslimin yang dengan sengaja menyebarluaskan paham khilafah menjadi ancamam terhadap ideologi negara.…
Baca SelengkapnyaAMI Buka Ruang Dialog, Cegah Radikalisme dan Terorisme
Modernis.co, Jakarta– Ayo Mengajar Indonesia (AMI) menggelar dialog publik dalam program Ayo Bahas Vol.9 dengan tema “Tolerance, Yes! Radicalism, No! Cegah Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme di Dunia Pendidikan,“ kegiatan tersebut digelar di Meeting Room, Favehotel Gatot Subroto Jakarta, pada hari Sabtu (24/04/2021). Dalam dialog tersebut membahas tentang bagaimana peran serta semua pihak, dari mulai guru, pemerintah, sampai lembaga masyarakat dalam menolak radikalisme dan menjadi toleransi di dalam dunia pendidikan, Narasumber yang hadir yaitu Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, CBE (Cendikiawan Islam), Brigjen Pol R. Ahmad Nurwahid, SE, MM. (Direktur Pencegahan…
Baca SelengkapnyaTerorisme Bukan Ajaran Islam, Lalu Ajaran Siapa ?
Modernis.co, Malang – Indonesia sedang dihebohkan oleh kasus terorisme saat ini. Dua kejadian yang berlangsung dalam waktu dekat, di dua tempat berbeda ini memunculakn kepanikan dan ketakutan pada semua kalangan masyarakat. Kejadian pertama berlokasi disekitaran Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Serta, kejadian berikutnya di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tindakan terorisme yang terjadi kali ini lagi-lagi menyudutkan Islam dengan oknum terorisme yang memakai atribut serta berpenampilan yang khas pada seorang muslim. Tindakan ini berdampak besar bagi masyarakat Indonesia terutama yang memluk agama Islam. Para kaum muslimin di Indonesia menjadi…
Baca SelengkapnyaKonkritisasi–Sosial: Mencegah Ancaman Radikalisme dan Terorisme dengan Membumikan Paham Pancasila
Modernis.co, Malang – Pada era globalisasi dan revolusi industri 4.0, Indonesia banyak mengalami beban ideologi. Semakin tumbuh pesatnya teknologi, komunikasi, dan digitalisasi yang kian mutakhir semakin mudah untuk mengakses informasi tentang berbagai paham dan ideologi. Bahkan mungkin ideologi yang bertentangan dengan Pancasila mudah mendapatkan akses. Sehingga berakibat pada hancurnya pola pikir generasi milenial. Semangat nasionalisme generasi milenial terus menyusut dengan menganggap budaya asing lebih modern daripada budaya sendiri. Seperti konflik ideologi di Timur Tengah antara Sunni –Wahabisme– Arab Saudi dan Syi’ah Iran. Kelompok Sunni beranggapan bahwa kepemimpinan (kekhalifahan) bukanlah suatu…
Baca SelengkapnyaTangkal Radikalisme, MPR RI Bangun Sinergi dengan Himapol
Modernis.co, Jakarta – Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) Indonesia melaksanakan audiensi dengan pimpinan MPR RI merespon isu radikalisme yang meluas di lingkungan mahasiswa, Audiensi dilaksanakan di gedung MPR RI, Jumat (07/02/2020). Himapol Indonesia yang diterima langsung oleh Wakil Ketua MPR RI H. Arsun Sani, S.H., M.Si., dimaksudkan untuk menjadi sinergi dalam memperkokoh ideologi pancasila sebagai dasar berpikir pemuda, terutama mahasiswa yang rentan terpapar radikalisme. Himapol Indonesia merupakan organisasi yang menaungi himpunan mahasiswa jurusan dan atau departemen program studi ilmu politik yang setaraf dengan lembaga perguruan tinggi di seluruh wilayah Negara…
Baca SelengkapnyaRadikalisme, Mahluk Apa Itu ?
Mereka beranggapan bahwa semua pihak yang berbeda pandangan dengan mereka salah. Ada bahasa yang sederhana,”tidak mungkin ada asap, kalau tidak ada api”. Pemahaman agama yang tidak selesai sehingga berdampak pada pemahaman yang sangat dan praktik pemahaman yang barbar.
Baca SelengkapnyaStop Diskriminasi Umat Beragama
Sejatinya fenomena ini terbilang bukan hal baru, peristiwa pelarangan memakai cadar di ruang publik juga pernah terjadi di tahun 2018 tepatnya di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Saat itu Rektor UIN Sunan Kalijaga sempat menggegerkan publik dengan membuat aturan pelarangan memakai cadar di kampus. Namun regulasi tersebut dicabut kembali lantaran bersifat diskriminatif dan terkesan tidak demokratis.
Baca Selengkapnya