Serupa Bekasi, kau kurindukan saban malam saban kuputar lagu “ketika angin berhembus” bintang di langit aku mencinta sua yang tak pernah hala nyata salahku, hancur hatiku) Serupa Bekasi, kau kurindukan meski terik membakar hatiku rikala kau awangkan kekasih (usah datang! jika kau pergi lagi usah kembali! aku ingin kau bahagia dia pura-pura) Oleh : Aris Setiyanto (Lelaki yang Bernyanyi Ketika Pesawat Melintas)
Baca SelengkapnyaTag: antologi puisi
Kita Telah Berpisah, Mey
Kita telah berpisah, Mey. Lupakah kau seluruh daftar mimpi besar yang pernah ingin kita tempuh berdua? Mendaki ke Gunung Huang untuk membuktikan benarkah 60.000 pahatan terpajang pada tumpuk batu di sisinya. Atau berkunjung ke Yangshuo menjelajahi Sungai Li menjelajahi Danau Tian Chi berhari-hari, tanpa henti. Lupakah kau, Mey, lupakah? Sebelum pisah kita pernah ingin punya rumah bertingkat dengan seribu tangga ke atas agar kita leluasa pergi dan pulang ke surga tanpa melalui kematian. Lupakah kau, Mey, lupakah? Sebelum pisah kita pernah ingin ke Kampung Kapitan sambil menyanyikan Tong Hua dengan…
Baca SelengkapnyaLangit Harapan
Berulang kali menyuruhmu lurus Tetap bangga dengan kasus tak putus-putus Sampai nyilu kaki menahan tandus Tak jua muak Memasang muka dalam meja retorika Mengetuk palu, mengancang takdir Dan hanyut dalam debat kusir Kami nikmati lumpur dari jalur pengesahan Sekaptis menipis dalam kepungan peradaban Terus dikepung dari hal remeh-temeh Diputar jadi nyeleneh Dari gaduh kekuasaan Kami nikmati rangkaian pekik selokan sempit Kadang disuguhi aroma munafik Topeng-topeng bergelantungan Di langit-langit harapan Sekarang putih besok jadi buram Dari merah kadang jadi hitam Lalu apa perlu kami bayar Langit kian padam Kemerdekaan mungkin mimpi…
Baca SelengkapnyaBuku Antologi Puisi “Emun” Akan Launching di Bener Meriah
Modernis.co, Aceh – Antologi Puisi ‘Emun’ Karya Ansar Salihin pemuda asal Kampung Kepies, Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah dicanangkan Launching pada Agustus 2019 ini. “Rencana awal kan diwacanakan pada 15 Agustus. Namun narasumbernya meminta di lain waktu hingga akhirnya diundur untuk sementara waktu,” kata Ansar yang sedang berdiskusi dengan Ketua The Gayo Institute Kabupaten Bener Meriah, Marhamah, Senin (12/08). Laki-laki kelahiran Buntul Kepies tahun 1991 ini mengatakan buku tersebut diselesaikan dalam kurun waktu enam tahun dalam tiga periode. Periode pertama merupakan proses belajar, Periode kedua proses mencari jati diri dan…
Baca Selengkapnya