Modernis.co, Salatiga – “Sampai sejauh 150.000 km perjalanan jangan biarkan ilalang yang tinggi menutupi bunga-bunga indah dalam kebun hidupmu. Karena kau tak akan pernah tau kapan langkahmu akan terhenti. Hidup adalah kesempatan yang berharga bagimu,” ucap seorang wanita berusia 59 tahun itu dengan suara pelan. Dua puluh detik yang begitu singkat tetapi menjadi momen yang tak akan kulupa. Kata demi kata yang terucap dari mulut wanita itu mendorong aku untuk terus bergerak. Bergerak melewati 150.000 km perjalanan hidup. Angka 150.000 km bukan angka kecil. Itu artinya perjalanan hidupku masih panjang.…
Baca SelengkapnyaTag: cerpen
Dua Orang Rakyat Jalan-Jalan
Modernis.co, Pandeglang – Ini cerita tentang jalan-jalan. Speedometer menunjukkan 40 – 50 km per jam di jalan hotmix dan beton. Selain faktor bulak-belok, kami juga tidak sedang berbalapan. Di luar jalan bagus, kecepatan kendaraan variatif sekali. Adakalanya harus 10 km/jam, karena tanjakan/turunan yang lumayan curam, dimana jalan sangat “menyakitkan” kendaraan. Apalagi kalau feel tidak memberikan dukungan. Klop deh. Dalam jalan-jalan ini, waktu yang dihabiskan adalah kurang lebih enam jam, sejak berangkat dari penginapan sampai kembali pulang menuju kediaman. Ada lima kecamatan yang terlewati, dan puluhan desa dilalui. Beberapa kantor desa…
Baca SelengkapnyaPejuang itu Dijuluki Sang Pencerah
Singkat cerita KH. Ahmad Dahlan melelang seluruh barang miliknya guna keperluan sekolah Muhammadiyah, khususnya untuk menggaji guru serta karyawan.
Baca SelengkapnyaCurhat Sang Aktivis
Banyak hal-hal yang bisa kamu rasakan saat kuliah senyamannya kamu gimana. Kalau saya sih tidak mau sekedar duduk diam dikelas. Melihat proyektor dosen yang isi slidenya bisa saya cari dari internet.
Baca SelengkapnyaYang Terbuang dari Negara Mayoritas Muslim Terbesar
“Allah bersumpah demi Pena dan segala yang dihasilkan dari Pena, namun sedikit sekali orang yang menulis dan membaca.” – Y.A. Tuhan, jika aku dapat memilih, bisakah aku memilih terlahir dalam keluarga seperti apa, terlahir di negara mana dan dalam lingkungan seperti apa? Aku ingin sekali seperti mereka. Terlahir dalam rahim seorang ibu dan keluarga yang hidup tentram dalam lingkungan yang dapat menerima keberadaan mereka. Namaku Bela. Aku adalah gadis berusia 18 tahun yang ditakdirkan terlahir dalam sebuah keluarga yang menganut keyakinan minoritas di Indonesia. Namun, aku tak pernah menyesal sama…
Baca SelengkapnyaKesepian dan Harapan
Tak kalah hati yang sedang bersedih ini tak mampu mengungkapkan kata-kata kembali, hanya sebuah ekspresi diam tak berkata bahkan tak bisa lagi bersuara. Mungkin inilah yang dinamakan kesepian yang mendalam, tapi entahlah tuhan akan membawa perasaan ini kemana, aku hanya bisa berpasrah diri menanti keajaiban tuhan yang akan di perlihatkan. Tapi bagaimana dengan hati ini yang hampa tak terisi seperti lubang besar di tengah-tengah gurun pasir, ada namun tak berasa, hadir namun seperti menghilang, hidup namun sebenarnya sudah mati.
Baca SelengkapnyaPutri Sakura
Sakura meluaskan pandangan, terkadang dia sempat heran dengan kenyataan ini. Bagaimana bisa kerajaan City masih bisa bertahan berabad- abad tahun lamanya sampai saat ini dengan masih berpegang teguh pada kebudayaan aslinya. Kerajaan City sangat tertutup, tak pernah sekalipun mengizinkan wartawan meliput apapun kejadian didalamnya.
Baca Selengkapnya