Modernis.co, Jakarta – Korupsi merupakan masalah yang sudah lama menghantui Indonesia. Tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi korupsi juga merusak tatanan sosial dan moral masyarakat.
Sikap anti korupsi sangat penting untuk dilakukan. Sebagai upaya untuk membentuk karakter generasi muda Indonesia. Khususnya bagi generasi milenial.
Artikel ini akan membahas mengenai pentingnya anti korupsi dalam pembangunan karakter generasi milenial.
Korupsi dalam Pembangunan menjadi masalah yang serius dalam pembangunan suatu negara. Hal ini dapat menghambat pembangunan yang seharusnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Korupsi dapat berdampak pada penggunaan anggaran yang tidak efektif dan efisien, pengurangan kualitas pelayanan publik, serta merusak sistem ekonomi dan politik negara.
Korupsi perlu untuk diperangi agar pembangunan bisa berjalan dengan baik. Tahun 1981 hingga 1996 generasi milenial hadir ke permukaan.
Milenial dianggap sebagai generasi yang mengerti teknologi dengan baik. Memiliki potensi besar dalam memperbaiki tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel dan terbebas dari korupsi.
Namun, untuk melakukan hal tersebut, diperlukan upaya untuk membentuk karakter generasi milenial yang memiliki integritas dan moral yang kuat.
Pembangunan karakter dapat dimulai dari keluarga, sekolah, perguruan tinggi, dan masyarakat. Pendidikan anti korupsi dapat disosialisasikan melalui berbagai media seperti buku, film, sosial media, dan seminar.
Di samping itu, pemerintah juga dapat memberikan contoh tindakan anti korupsi yang baik dengan menegakkan hukum dan memberantas tindak korupsi. Pemerintah juga harus memperkuat sistem pengawasan dan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memantau tindakan pemerintah.
Selain itu, generasi milenial juga dapat memainkan peran penting dalam tindakan anti korupsi. Generasi milenial dapat memperkuat gerakan anti korupsi dengan menjadi agen perubahan dan melaporkan tindakan korupsi yang terjadi di sekitar mereka. Selain itu, generasi milenial dapat mempergunakan teknologi untuk memantau tindakan pemerintah dan memberikan informasi yang jujur dan akurat kepada masyarakat.
Peran Generasi Milenial
Dalam melakukan tindakan anti korupsi, generasi milenial harus memiliki keterampilan seperti kritis, analitis, dan mampu berpikir strategis.
Mulai dari membentuk opini publik, dan memantau tindakan pemerintah. Selain itu, generasi milenial juga harus memiliki sikap yang tangguh dan teguh dalam menghadapi tekanan dan godaan dari lingkungan yang korup.
Generasi yang terus berupaya untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan.
Dampak serius dari tindakan korupsi adalah dapat merusak tatanan sosial dan moral masyarakat Indonesia
Generasi milenial memiliki kesadaran yang sangat tinggi mengenai pentingnya melakukan tindakan anti korupsi. Generasi milenial percaya bahwa tindakan anti korupsi merupakan salah satu cara untuk memperbaiki sistem tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Selain itu, generasi milenial juga percaya bahwa tindakan anti korupsi merupakan bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah dalam memberantas tindakan korupsi.
Korupsi telah menyebar di berbagai sektor dan lembaga di Indonesia, sehingga memerlukan upaya yang terus menerus dan konsisten. Selain itu, generasi milenial juga menghadapi berbagai hambatan dan tantangan dalam melakukan tindakan anti korupsi, seperti tekanan dari lingkungan sekitar, keterbatasan sumber daya, dan kurangnya dukungan dari pihak lain.
Gerakan Anti Korupsi
Untuk mengatasi tantangan tersebut, generasi milenial melakukan berbagai tindakan untuk memperkuat gerakan anti korupsi. Generasi milenial menggunakan media sosial dan teknologi untuk memperluas jangkauan informasi mengenai tindakan korupsi yang terjadi di sekitar mereka. Selain itu, generasi milenial juga bergabung dalam organisasi-organisasi yang bergerak dalam bidang anti korupsi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan melakukan tindakan konkret.
Generasi milenial juga percaya bahwa peran pemerintah sangat penting dalam memberantas tindakan korupsi. Pemerintah harus menegakkan hukum dan memberikan sanksi yang tegas terhadap tindakan korupsi. Pemerintah juga harus memperkuat sistem pengawasan dan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Dengan demikian, generasi milenial percaya bahwa pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan adil.
Sebagai kesimpulan, generasi milenial sangat mendukung tindakan anti korupsi dalam upaya memperbaiki tata kelola pemerintahan dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan.
Meskipun menghadapi berbagai hambatan dan tantangan, generasi milenial tetap berupaya untuk memperkuat gerakan anti korupsi melalui berbagai tindakan konkret dan dukungan terhadap pemerintah dan masyarakat. Dengan upaya bersama, generasi milenial optimis bahwa tindakan anti korupsi dapat menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menciptakan Indonesia yang lebih baik.
Oleh : Rifqi Firza Pratama (Mahasiswa UMM Jurusan Akuntansi)