“PENTING GAK SIH ORGANISASI ITU?”
“APA YANG TELAH KAMU DAPATKAN SELAMA KULIAH?”
“ABIS LULUS KULIAH MAU NGAPAIN?”
“UNTUK APA IPK TINGGI ITU?”
“LULUS TEPAT WAKTU ATAU LULUS DI WAKTU YANG TEPAT?”
Pertanyaan-pertanyaan di atas masih sering saya dengar hingga saat ini. Ya saya Ibnu Azis Nurhasandi mahasiswa Teknik Mesin semester 8 Universitas Muhammadiyah Malang. Pertanyaan-pertanyaan diatas bukan hanya sebuah lontaran semata tapi sebuah tanda tanya besar yang memiliki substansi menusuk.
Selama kuliah saya enggak mau nanti nya 4 atau 5 tahun lulus dengan sia-sia. Ya itu yang saya atau mungkin orang lain lain juga harapkan. 4 atau 5 tahun? gak bisa lebih cepat lagi kah? pertanyaan tersebut sering di lontarkan fakultas lain ke fakultas teknik. Yang kami jawab ialah “bisa” cuma “mustahil”, rata-rata anak2 teknik lulus lebih dari 4 tahun, kalaupun itu pas 4 tahun itu sudah alhamdullilah.
Rata-rata mahasiswa mengharapkan lulus tepat waktu kalau bisa lebih cepat dari biasanya yakni 3,5 tahun dengan IPK Cumlaude diatas 3,5. Pertanyaannya mau diapakan nilai-nilai tersebut setelah kamu lulus, nak? Ya tak ada yang bisa menjamin kesusksesan seseorang. Saya sendiri juga tidak bisa menjamin diri saya mau jadi apa setelah saya lulus nanti, toh sampai saat ini saya juga belum bisa menjamin apakah saya bisa lulus semester depan atau bahkan tahun depan.
Tapi bukan itu yang saya incar, tapi saya ingin ada hal-hal menarik selama saya masih menjadi seorang mahasiswa yang jika ditanya saat kerja nanti saya bisa menceritakan dengan pengalaman saya saat kuliah. Sehingga dapat digambarkan pengalaman ketika menjadi seorang mahasiswa hidupnya tidak ‘GITU-GITU AMAT’.
Banyak hal-hal yang bisa kamu rasakan saat kuliah senyamannya kamu gimana. Kalau saya sih tidak mau sekedar duduk diam dikelas. Melihat proyektor dosen yang isi slidenya bisa saya cari dari internet.
Inti nya dalam tulisan saya disini saya gak mau dari pertanyaan-pertanyaan diatas saya menjawab nya dengan kalimat-kalimat pendek dan tidak menarik untuk didengar oleh orang lain, tapi saya ingin menjawabnya dengan bercerita penuh membawa kepercayaan diri sehingga bisa menjadi inspirasi untuk orang lain atau pun untuk motivasi diri saya sendiri.
Tergangtung kamu sekarang mau menceritakan masa kuliahmu hanya duduk diam di kelas atau ada hal lain yang bisa kamu ceritakan mungkin seperti serunya berada di kepanitian, ikut kompetisi antar kampus, aktif di kegiatan ukm atau mungkin pekerjaan lain di luar kampus. Hal itu bisa kita dapatkan tergantung niat kita .
Tapi tetap dalam diri saya kuliah menjadi prioritas. Memang IPK itu penting, tapi yang jadi pertanyaannya mau diapakan IPK tersebut setelah kita lulus nanti.
Najwa shihab pernah berkata “Rakyat itu tidak butuh IPK tapi butuhnya aksi nyata”.
Oleh : Ibnu Azis Nurhasandi (Mentri Kominfo BEM UMM)