Refleksi Milad IMM Ahmad Dahlan ke-3

milad imm ahmad dahlan

Modernis.co, Surakarta – Generasi dari sebuah peradaban, sebagai Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, PC IMM Ahmad Dahlan Kota Surakarta selama ini berada di tengah liku-liku kehidupan kebangsaan dan keummatan universal. Hari ini tanggal 1 Juni 2019, tepat dihari, kesaktian pancasila falsafah negara.

IMM lahir menegaskan dirinya sebagai “Warisan Peradaban Islam” yang tidak malu-malu menampilkan keanggunan akhlaknya, keunggulan intelektualnya, dan transformasi gerakannya di tengah masyarakat.

Refleksi Milad PC IMM Ahmad Dahlan Kota Surakarta pada tahun ke-3 ini harus mempunyai icon sebagai gerakan mahasiswa islam yang mencerahkan didalam kampus dan masyarakat. Pada kader IMM harus mampu membawa perubahan peradaban Islam di era sekarang dan mampu berkontribusi membawa pengaruh semangat kader-kader untuk menjadi budayawan, sastrawan, dan cendekiawan muslim Indonesia.

Prof kuntowijoyo lahir di Bantul (Yogyakarta), 18 September 1943. Beliau dikenal sebagai seorang intelektual muslim yang sangat produktif dan berdedikasi tinggi terhadap ilmu pengetahuan dan budaya. Maka kita harus mampu untuk membangun sebuah peradaban yang membawa pencerahan untuk ummat dan bangsa Indonesia.

Kita tidak menyadari bahwa kita harus melakukan sebuah transformasi sosial terhadap problematika dan dilematika yang dialami generasi sekarang, karena sesuatu yang memang itu sangat berpengaruh bagi saya sendiri adalah suatu hal yang mampu mempengaruhi paradigma dan hati nurani kita. Semisal pada Revolusi Industri 4.0 itu, efek sampingnya adalah banjir informasi dari mana-mana. Baik itu yang valid maupun hoax. Dari ujaran kebencian sampai akhir akhir ini ke makar. Maka kita harus sebijak mungkin dan berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak.

Warisan yang sampai sekarang Prof Kuntowijoyo yaitu menginisiasi teori Ilmu Sosial Profetik di Indonesia, yang mempunyai makna ilmu kehidupan sosial yang berdasarkan kehidupan Nabi. Berasal dari surat Al-Imron ayat 110, Kuntowijoyo merumuskan menjadi 3 point, yaitu Amar Ma’ruf (Humanisasi), Nahi Mungkar (Liberasi) dan Tu’minunabillah (Transendensi). Dan ini diibaratkan Humanisasi sebagai Seni, Liberasi sebagai ilmu dan Transendensi sebagai Agama.

Pertama, Amar ma’ruf (humanisasi). Dalam konsep ini, amar ma’ruf dihadirkan agar manusia dapat perlakukan sebagaimana dirinya sebagai manusia, manusia yang berakal dan berperasaan.

Kedua, nahi munkar (liberasi). Liberasi adalah proses pembebasan dari kebodohan, kemiskinan, ataupun penindasan.

Ketiga, adalah tu’minuna billah (transendensi). Dalam Q.S Al-Imran : 103, Allah menegaskan kepada manusia untuk berpegang teguh pada (agama) Allah serta tidak bercerai berai. Dalam hal ini, seorang muslim harus mampu menyelami kedalaman Tauhid, mendekatkan diri dengan Tuhan sebagai proses transendensi, ikatan bersama Tuhan inilah yang memberikan motivasi dan energi pada manusia untuk mengarungi proses sejarah.

Intelektual profetik mencoba hadir ditengah-tengah persoalan sosial kebangsaan. Melalui pilar humanisasi, liberasi dan transendensinya, intelektual profetik diharapkan mampu menjadi solusi kompleksnya persoalan ummat dan bangsa, persis seperti kehadiran nabi kala membangun peradaban etika di makkah dan madinah, yakni menciptakan keseimbangan sinergis antara jasmaniah dan rohani, keseimbangan antara posisi manusia sebagai khalifah sekaligus sebagai hamba Tuhan di muka bumi.

Maka generasi milenial sekarang sebagai kader PC IMM Ahmad Dahlan Kota Surakarta harus mewariskan kembali dan menjadi penerus perjuangan untuk meningkatkan kualitas sastra indonesia yang mendidik dan berlandaskan kepada etika profetik yang menjadikan cendekiawan muslim progresif. Dan karya-karya yang sangat mendidik dapat mencerdaskan peradaban islam .salah satu buku yang saya jadikan motivasi Buku Islam sebagai ilmu epistemologi,metodelogi, dan etika (2006)

Maka selamat milad PC IMM AHMAD DAHLAN KOTA SURAKARTA! Abadi perjuangan!

*Oleh : Muhammad Fahri Zain (Ketua Umum PC IMM Ahmad Dahlan)

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan fikiran-fikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment